Senin, 26 September 2011


BAKTERIOLOGI 1
Streptococcus pneumoniae


Klasifikasi bakteri Streptococcus pneumoniae:
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Diplococcic
Ordo : Lactobacillales
Family : Streptoccoceae
Genus : Streptococcus
Spesies : Streptococcus pneumonia      
1.      Morfologi
Streptococcus pneumoniae adalah sel gram positif berbentuk bulat telur atau seperti bola, secara khas terdapat berpasangan atau rantai pendek. Bagian ujung belakang tiap pasangan sel secara khas berbentuk tombak (runcing tumpul), tidak membentuk spora dan tidak bergerak tetapi galur yang ganas berkapsul, menghasilkan α-hemolisis pada agar darah dan akan terlisis oleh garam empedu dan deterjen.
.
Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) membentuk koloni bulat kecil, mula-mula berbentuk kubah dan kemudian timbul lekukan di tengah-tengahnya dengan pinggiran yang meninggi dan α-hemolisis pada agar darah. Pertumbuhan bakteri ditinggikan dengan 5-10% CO2. Energi yang diperoleh kebanyakan dari peragian glukosa yang diikuti oleh pembentukan asam laktat yang cepat, yangmembatasi pertumbuhan.Biakan pneumokokus mengandung beberapa organisme yang tidak dapatmembentuk polisakarida simpai sehingga membentuk koloni kasar tetapi sebagian besar bakteri menghasilkan polisakarida dan membentuk koloni halus. Bentuk kasar akan banyak ditemui bila biakan ditumbuhkan pada serum antipolisakarida tipespesifik. Bila  suatu tipe pneumokokus yang tidak mempunyai simpai polisakarida ditumbuhkan dalam ekstrak DNA dan tipe pneumokokus yang menghasilkan polisakarida simpai akan terbentuk pneumokokus bersimpai tipe terakhir. Reaksi transformasi yang serupa pernah dilakukan dalam rangka perubahan resistensi obat.

2.      Patogenesitas
Streptococcus pneumoniae atau pneumokokus bisa mengakibatkan infeksi ringan sampai parah pada saluran pernafasan atas dan bawah, dari pertengahan telinga, hidung hingga paru-paru. Infeksi tersebut selanjutnya bisa menyebar ke organ tubuh penting yang lain melalui aliran darah (invasif). Streptococcus pneumoniae dapat menyebabkan penyakit pneumonia. Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh bermacam etiologi seperti bakteri, virus, mikoplasma, jamur atau bahan kimia/benda asing yang teraspirasi dengan akibat timbulnya ketidakseimbangan ventilasi dengan perfusi (ventilation perfusion mismatch).
Pneumonia dikelompokkan berdasarkan sejumlah sistem yang berlainan. Salah satu diantaranya adalah berdasarkan cara diperolehnya, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu "community-acquired" (diperoleh diluar institusi kesehatan) dan "hospitalacquired" (diperoleh di rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya). Pneumonia yang didapat diluar institusi kesehatan paling sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae. Pneumonia yang didapat di rumah sakit cenderung bersifat lebih serius karena pada saat menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan tubuh penderita untuk melawan infeksi seringkali terganggu. Selain itu, kemungkinan terjadinya infeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik lebih besar.
Penularan penyakit ini dapat melalui berbagai cara, antara lain:
1. Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar.
2. Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain.
3. Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.
4. Menular melalui percikan air ludah
Orang yang rentan terkena penyakit pneumonia adalah:
1. Peminum alkohol
2. Perokok
3. Penderita diabetes
4. Penderita gagal jantung
5. Penderita penyakit paru obstruktif menahun
6. Penderita kanker,penerima organ cangkokan
7. Penderita AIDS
Serangan pneumonia pneumokokus biasanya mendadak, dengan demam, menggigil, dan nyeri pleura yang nyata. Dahak mirip dengan eksudat alveoli, mengandung darah atau seperti karat. Pada permulaan penyakit, ketika demam tinggi, terdapat bakteremia dalam 10-20% kasus. Sebelum adanya kemoterapi, penyembuhan penyakit dimulai antara hari kelima dan hari kesepuluh karena pada saat itu timbul antibodi tipe spesifik. Angka kematian mencapai 30%, bergantung pada usia dan penyakit yang mendasarinya. Pneumonia yang disertai bekteremia selalu menyebabkan angka kematian yang paling tinggi. Dengan terapi antimikroba, penyakit dapat sembuh dengan cepat, bila diberikan dari awal, timbulnya konsolidasi dapat dihalangi.
Dari saluran pernapasan, pneumokokus dapat mencapai tempat-tempat lain. Sinus-sinus dan telinga tengah paling sering terserang. Infeksi kadang-kadang meluas dari mastoid sampai selaput otak. Bakteremia dari pneumonia mempunyai tiga komplikasi yang hebat yaitu meningitis, endokarditis, dan arthritis septic. Dengan kemoterapi dini jarang terjadi endokarditis pneumokokus akut maupun arthritis.

3.      Penyakit yang ditimbulkan
Streptococcus pneumoniae adalah penghuni normal pada saluran pernapasan bagian atas manusia dan dapat menyebabkan pneumonia, sinusitis, otitis, bronchitis, bakteremia, meningitis, dan proses infeksi lainnya. Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae sudah ada dikerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuh menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan memyebabkan kerusakan .
  Seluruh jaringan paru dipenuhi oleh cairan dan infeksi cepat menyebar ke seluruh tubuh melalui cairan darah. Pasien yang terinfeksi pneumonia akan panas tinggi, berkeringat, napas terengah-engah, dan denyut jantungnya meningkat cepat. Bibir dan kuku membiru karena tubuh kekurangan oksigen. Pada kasus yang ekstrim, pasien akan menggigil, gigi bergemelutuk, sakit dada, dan kalau batuk mengeluarkan lendir berwarna hijau. Sebelum terlambat, penyakit ini masih bis adiobati. Bahkan untuk pencegahannay vaksinnya pun sudah tersedia.

Streptococcus pneumoniae adalah sel gram positifyang dapat menyebabkan berbagai  macam penyakit salah satunya adalah pneumonia. Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh bermacam etiologi seperti bakteri, virus, mikoplasma, jamur atau bahan kimia/benda asing yang teraspirasi dengan akibat timbulnya ketidakseimbangan ventilasi dengan perfusi (ventilation perfusion mismatch). Serangan pneumoniapneumokokus biasanya mendadak, dengan demam, menggigil, dan nyeri pleura yang nyata. Pengobatan pneumonia dapat dilakukan dengan memberikan antibiotic penisilin G atau V atau oral, sedang yang tidak kuat diberi sefalosporin.

4.      Pencegahan
Untuk orang-orang yang rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya pneumonia. Vaksinasi bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi:
• Vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus
              pneumoniae)
• Vaksin flu
• Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae type

5. Pengobatan
Pengobatan pneumonia dilakukan oleh dokter. Pengobatan terhadap kuman diberi suntikan antibiotik misalnya penisilin G ( atau V atau oral ) sedangkan yang tidak tahan diberi sefalosporin. Untuk membunuh virus diberi obat isoprinosin. Selain obat-obatan perlu pula dijaga agar penderita mendapat makanan yang bergizi serta banyak mengandung zat putih telur dan vitamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar