Selasa, 10 Juli 2012

                                   MAKALAH   PARASITOLOGI
         GIARDIA LAMBLIA











DISUSUN OLEH:
Nama:Kasirinus Nai Liu
Nim: 10472




AKADEMI ANALIS KESEHATAN MANGGALA
YOGYAKARTA
TAHUN 2010/2011



DAFTAR ISI





       HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..(1)
  DAFTAR ISI……………………………………………………………………………(2)
            PENDAHULUAN……………………………………………………………………  (3)
   ISI……………………………………………………………………………………………(3)
       DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………(10)


















PENDAHULUAN
                 Giardiasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa patogen yaitu Giardia lamblia atau dikenal juga sebagai Giardia intestinalis atau Giardia duodenalis atau Lamblia intestinalis. Giardia lamblia berasal dari famili Hexamitidae, subfilum Mastigophora, filum Sarcomastigophora. Patogen ini hidup berkoloni di lumen usus halus manusia dan lebih sering menyerang anak usia balita dan sekolah dibandingkan orang dewasa.

Sejarah
             Parasit ini ditemukan oleh Antoni van Leuwenhooek(1681),sebagai mikroorganisme yang bergerak gerak di dalam tinjanya.Tetapi flaglla ini pertama kali dikenal dan dibahas oleh lambl(1859),yang memberinya nama ‘’intestinalis’’.kemudian stiles(1915)memberikan nama baru ,Giardia lamblia  untuk menghormati prof.A.Giard dari Paris dan Doktor F.Lambl dari prague. Meskipun adalah parasit protozoa pertama kali dijelaskan, perannya sebagai organisme patogen itu tidak diakui sampai tahun 1970, setelah wabah masyarakat dan setelah munculnya penyakit pada wisatawan yang kembali dari daerah endemik. Sebelum waktu itu, organisme itu dianggap sebagai organisme komensal berbahaya dari usus.




Hospes dan nama penyakit

            manusia adalah hospes alamiah  giardia lamblia.spesies giardia dengan morfologi yang sama ditemukan pada berbagai hewan .penyakit yang disebabkan parasit ini disebut giardiasis
Distribusi Geografis
                       G.lamblia adalah parasit  yang tersebar di kosmopolit dan lebih sering di temukan di daerah yang beriklim panas daripada di daerah yang beriklim dingin.parasit ini juga ditemukan di indonesia banyak terjadi di uni soviet, meksiko, asia tenggara, dan barat amerika selatan.organisme ini tetap parasit usus yang paling sering diidentifikasi. dari 1964-1984,G. lamblia  menyebabkan sedikitnya 90 wabah yang terbawa air diare, mempengaruhi lebih dari 23.000 orang. . kelompok paling berisiko infeksi termasuk wisatawan, anak-anak, pria homoseksual, dan individu dengan negara-negara defisiensi imunoglobulin (diwariskan atau diperoleh)Sebuah studi oleh Yoder et al melaporkan bahwa, meskipun giardiasis terjadi di seluruh Amerika Serikat, kejadian ini terbesar di negara bagian utara dengan serangan puncak dari awal musim panas sampai awal fall.10 Namun, hal ini mungkin terkait dengan perbedaan dalam sistem surveillance negara masing-masing dan mungkin tidak selalu mencerminkan peningkatan insiden sejati dalam states.10 utara



Morfologi dan daur hidup

             parasit ini mempunyai bentuk trofozoit dan bentuk kista bentuk trofozoit ini bilateral  simetris seperti buah buah jambu monyet dan begian anteriornya membulat dan bagian posteriornya meruncing.permukaan dorsal cembung(konveks)dan pipih disebelah ventral dan terdapat batil isap berbentuk seperti cakram yang cekung menempati setengah menempati anterior badan parasit.Ukuran parasit ini 12-15 mikron dan mempunyai sepasang inti yang letaknya di bagian anterior,bentuknya oval dengan kromosom di tengah atau butir-butar kromatin yang tersebar di plasma inti .Trofozoit mempunyai empat  pasang flagel yang berasal dari 4 pasang blefaroplas.sepasang flagel keluar dari 2 blefaroplas anteriol.sepasang flagel lateral berasal dari 2 blefaroplas lateral  di antara dua inti dan kedua aksonema berjalan ke anteriol.lalu saling menyilang  di garis tengah dan garis lengkung  dipinggir batil isap,kemudian masing-masing keluar  dari sisi lateral  kanan dan kiri .sepasang aksonema yang agak tebal (disebut aksostil)berasal dari 2 blefaroplas median berjalan ke posterior  dan keduanya keluar dari ujung posterior .dari sepasang blefaroplas  yang leteknya di tengah-tengah dua batil isap ,keluar sepasang aksonema pendek sebagai flagel sentral.dua batang yang agak melengkung  dianggap sebagai benda parabasal ,leteknya melintang di posterior dari batil isap.
                      Kista yang bentuknya oval  berukuran  8-12 mikron,mempunyi dinding tipis dan kuat .sitoplasmanya berbutir  halus dan letaknya jelas terpisah dari dinding kista kista yang baru terbentuk mempunyai 2 inti ;yang matang mempunyai 4  inti,letaknya pada satu kutub .waktu kista dibentuk ,trofozoit menarik kembali flagel-flagel  kedalam aksonema ,sehingga tampak sebagai 4 pasang benda sabit yaitu sisa dari flag.G.lamblia hidup di rongga usus kecil,yaitu duodenum dan bagian  proksimal yeyenum dan kadang-kadang di saluran dan kandung empedu dengan pergerakaqn flagel yang cepat trofozoit bergerak dari Satu tempat ke tempat yang lain dengan batil isap ,melekatkan diri pada epitel usus.trofozoit berkembang biak dengan belah pasang longitudinal dalam tinja cair biasanya hanya ditemukan trofozoit.el.enkistasi terjadi dalam perjalanan ke kolon,bila tinja mulai padat.bila kista matang tertelan oleh hospes maka terjadi eksistasi di duodenum ,kemudian sitoplasmanya membelah dan flagel tumbuh dari aksonema        sehingga terbentuklah 2 trofozoit.

Cara infeksi adalah dengan menelan kista matang.

]
Patologi dan gejala klinis

         Adanya G.limblia  pada hospes dengan batil isapnya melekat pada mukosa  duodenum dan yeyenum tidak selalu menimbulkan gejala .bila timbul kelainan ,hanya berupa iritasi yang disebabkan oleh melekstnya parasit pada mukosa  dengan batil isapnya.lesi berupa vilus menjadi pendek  dan peradangan pada kripta dan lamina propria,seperti terdapat pada sindroma malabsorbsi .tidak diketahui ;apakah kelainan mukosa oleh giardia disebabkan oleh factor  mekanik dan toksik dan factor lainya.infeksigiardia dapat menyebabkan diare,disertai steatore karena gangguan absorbs karoten ,folat,dan vitamin B12.produksi enzim mukosa juga berkurang penyerapan bilirubin oleh giardia menghambat aktifitas lipase  pangkreatik ,kelainan fungsi  usus kecil ini disebut sindrom malaabsorbsi,yang menimbulkan gejala kembung,abdomen membesar dan tegang ,mual,anoreksia,feses banyak  dan berbau busuk dan mungkin penurunan beratbadan .setelah pengobatan kelainan usus kecil revesibel

Diagnosis
       Gejala klinis giardiasis tidak kas .diagnosis ditegakan  dengan menemukan bentuk trofozoit dalam tinja  padat .dalam sediaan basah  dengan larutan iodine atau dalam sediaan  yang dipulas dengan trikrom  morfologi  G.lamblia dapat dibedakan dengan jelas dari  protozoa lain.trofozoit dapat ditemukan dalam tinja segar ,sebelum trofozoit mengalami  desintegrasi .teknik  konsentrasi  dapat meningkatkan penemuan kista.dengan enterotest harus ditelan kapsul gfelatin  kemudian mucus usus yang menempel pada kapsul dapat diperiksa secara  mikroskopik.tetapi ditemukan parasit ini belum membuktikannya sebagai penyebab gejala duodenitis .tukak lambung ,karsinoma,strongiloidiasis dan gastroenteritis  oleh sebab itu harus disingkirkan dulu.

Pengobatan

          Giardiasis dapat  diobati dengan metronidazol yang jarang menimbulkan efek samping .dosis untuk dewasa adalah 3×250 mg sehari selama 7 hari,dosis anak disesuaikan dengan umur.
Prognosis
Prognosis giardiasis adalah baik bila pengobatannya tepat dan disertai perbaikan lingkungan dan sanitasi
Epidemiologi
          G.lamblia ditemukan kosmopolit  ;prevalensinya 2-25% atau lebih ,tergantung dari golongan umur yang diperiksa dan sanitasi lingkungan .prevalensi yang pernah ditemukan  di Jakarta adalah  4,4%.prevalensi   gradia lamblia  di Jakarta antara tahun 1983 dan 1990 adalah 2,9%(194 positif  dari 6810 sampel tinja yang dikirim  ke  bagian parasitologi  FKUI dari penderita di Jakarta).,transmisi  G.lamblia  terjadi dengan tertelannya  kista matang  .makanan dan  minuman yang terkontaminasi  dengan tinja ,juga lalat  atau dengan  penjaga makanan merupakan sumber infeksi ,tetapi kadang –kadang  transmisi  terjadi karna kontak langsung antara  individu yang terinfeksi  dengan individu  yang tidak terinfeksi seperti pada infeksi cacing kremi(hand-to-mounth). G. lamblia  lebih sering ditemukan pada anak –anak  daripada orang dewasa ,terutama pada umur  6-10 tahun  dari keluarga besar,di rumah yatim  piatu dan di sekolah dasar .terjadinya epidemic giardiasis ini  dilaporkan di tempat perawatan anak (day care centres).pada orang dewasa giardiasis ditemukan pada orang pada orang yang berpergian(travelrs diarrhea),karena air minum yang terkontaminasi .karena infeksi  G.lamblia  yangdapat menginfeksi manusia .G lamblia   juga dianggap sebagai parasit yang  ditularkan melalui seks  pada kaum homoseksual maupun  heteroseksual yang mempraktekan  seks oral –anal .infeksi giardia juga makin banyak ditemukan pada  penderita AIDS.selain daripada menyebabkan gangguan gastrointestinal ,infeksi G.lamblia  juga dihubungkan dengan sindrom alergi seperti urtikaria kronik ,arteritis retinal  dan iridosiklitis pada anak-anak dan dewasa .pencegahan infeksi dengan parasit ini terutama  dengan memperhatikan hygiene perorangan ,keluarga dan kelompok dengan menghindari air minum yang terkontaminasi
Pencegahan
          Makanan harus dimasak dengan benar,air minum perlu direbus ditapis dengan mikrofilter.perbaikan system pembuangan kotoran dan tinja,menjaga hygiene diri.























DAFTAR PUSTAKA


  1. Wolfe MS.Giardiasis.clin Microbiol Rev 1992;5:93-100
  2. Farting MJF.Giardiasis in protozoal Diseases.1999:562-91
  3. Hwreak JND.Giardiasis:pathophysiology and management.Alter Med Rev 2003;8:129-42
  4. Buret AG.Immonopathology of giardiasis:therole of lympocytes in internaction and malfunction.infst oswaldo cruz,2005;100(suppl .):185-9 






terima kasih 




















































































                                   

Sabtu, 10 Desember 2011



ENZIM

Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga terganggu.
Reaksi-reaksi enzimatik dibutuhkan agar bakteri dapat memperoleh makanan/ nutrient dalam keadaan terlarut yang dapat diserap ke dalam sel, memperoleh energi Kimia yang digunakan untuk biosintesis, perkembangbiakan, pergerakan, dan lain-lain.

1.      Nomenklatur Enzim
Biasanya enzim mempunyai akhiran –ase. Di depan –ase digunakan nama substrat di mana enzim itu bekerja., atau nama reaksi yang dikatalisis. Misal : selulase, dehidrogenase, urease, dan lain-lain. Tetapi pedoman pemberian nama tersebut diatas tidak selalu digunakann. Hal ini disebabkan nama tersebut digunakan sebelum pedoman pemberian nama diterima dan nama tersebut sudah umum digunakan. Misalnya pepsin, tripsin, dan lain-lain. Dalam Daftar Istilah Kimia Organik (1978), akhiran –ase tersebut diganti dengan –asa.

2.      Struktur Enzim
Pada mulanya enzim dianggap hanya terdiri dari protein dan memang ada enzim yang ternyata hanya tersusun dari protein saja. Misalnya pepsin dan tripsin.Tetapi ada juga enzim-enzim yang selain protein juga memerlukan komponen selain protein. Komponen selain protein pada enzim dinamakan kofaktor. Koenzim dapat merupakan ion logam/ metal, atau molekul organik yang dinamakan koenzim. Gabungan antara bagian protein enzim (apoenzim) dan kofaktor dinamakan holoenzim.
Enzim yang memerlukan ion logam sebagai kofaktornya dinamakan metaloenzim.. Ion logam ini berfungsi untuk menjadi pusat katalis primer, menjadi tempat untuk mengikat substrat, dan sebagai stabilisator supaya enzim tetap aktif.

Tabel 1.  Beberapa enzim yang mengandung ion logam sebagai kofaktornya
Ion logam
Enzim
Zn 2+



Mg2+


Fe2+ / Fe3+




Cu2+/ Cu+


K+

Na+


Alkohol dehidrogenase
Karbonat anhidrasa
Karboksipeptidasa

Fosfohidrolasa
Fosfotransferasa

Sitokrom
Peroksida
Katalasa
Feredoksin

Tirosina
Sitokrom oksidasa

Piruvat kinasa (juga memerlukan Mg2+)

Membrane sel ATPasa ( juga memerlukan K+ dan Mg2+)



3.      Aktivitas Enzim
Seperti halnya katalisator, enzim dapat mempercepat reaksi Kimia dengan menurunkan energi aktivasinya. Enzim tersebut akan bergabung sementara dengan reaktan sehingga mencapai keadaan transisi dengan energi aktivasi yang lebih rendah daripada energi aktivasi yang diperlukan untuk mencapai keadaan transisi tanpa bantuan katalisator atau enzim.

4.      Penggolongan (Klasifikasi) enzim
  1. Hidrolase
Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan air. Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya yaitu :
A.    Karbohidrase, yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat.
Kelompok ini masih dipecah lagi menurut karbohidrat yang diuraikannya, misal :
a.       Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida) menjadi maltosa 9 suatu disakarida).


amilase
 
 
                     2 (C6H10O5)n + n H2O                 n C12H22O11
amilum
 
maltosa
 
               
                                                              
b.      Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa


maltase
 
 
C12H22O11 + H20                 2 C6H12O6





maltosa
 

glukosa
 
 


c.       Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa dan fruktosa.
d.      Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa.
e.       Selulase, emzim yang menguraikan selulosa ( suatu polisakarida) menjadi selobiosa ( suatu disakarida)
f.       Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-pektin.

B.     Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester.
  Contoh-contohnya :
a.       Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
b.      Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfat.

C.     Proteinase atau Protease, yaitu enzim enzim yang menguraikan golongan protein.
Contoh-contohnya:
a.       Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam amino.
b.      Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.
c.       Renin, yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu.

  1. Oksidase dan reduktase , yaitu enzime yang menolong dalam proses oksidasi dan reduksi.
Enzim Oksidase dibagi lagi menjadi;
a.       Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah zat-zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi.
b.      Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.



  1. Desmolase , yaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa ikatan lainnya.
Enzim Desmolase dibagi lagi menjadi :
a.       Karboksilase : yaitu enzim yang mengubah asam piruyat menjadi asetaldehida.
b.      Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari suatu asam amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini berubah menjadi suatu asam amino.

Enzim juga dapat dibedakan menjadi eksoenzim dan endoenzim berdasarkan tempat kerjanya, ditinjau dari sel yang membentuknya.Eksoenzim ialah enzim yang aktivitasnya diluar sel. Endoenzim ialah enzim yang aktivitasnya didalam sel.
Selain eksoenzim dan endoenzim, dikenal juga enzim konstitutif dan enzim induktif. Enzim konstitutif ialah enzim yang dibentuk terus-menerus oleh sel tanpa peduli apakah substratnya ada atau tidak. Enzim induktif (enzim adaptif) ialah enzim yang dibentuk karena adanya rangsangan substrat atau senyawa  tertentu yang lain. Misalnya pembentukan enzim beta-galaktosida pada escherichia coli yang diinduksi oleh laktosa sebagai substratnya. Tetapi ada senyawa lain juga yang dapat menginduksi enzim tersebut walaupun tidak merupakan substarnya, yaitu melibiosa. Tanpa adanya laktosa atau melibiosa, maka enzim beta-galaktosidasa tidak disintesis, tetapi sintesisnya akan dimulai bila ditambahkan laktosa atau melibiosa.

5.  Koenzim
Dalam peranannya ,enzim sering memerlukan senyawa organik tertentu selain protein. Ditinjau dari fungsinya, dikenal adanya koenzim yang berperan sebagai pemindah hidrogen, pemindah elektron, pemindah gugusan kimia tertentu (“group transferring”) dan koenzim dari isomerasa dan liasa.


Tabel 2. Contoh-contoh koenzim dan peranannya
No
Kode
Singkatan dari
Yang dipindahkan
1.
NAD
Nikotinamida-adenina dinukleotida
Hidrogen
2.
NADP
Nikotinamida-adenina dinukleotida fosfat
Hidrogen
3.
FMN
Flavin mononukleotida
Hidrogen
4.
FAD
Flavin-adenina dinukleotida
Hidrogen
5.
Ko-Q
Koenzim Q atau Quinon
Hidrogen
6.
sit
sitokrom
Elektron
7.
Fd
Ferredoksin
Elektron
8.
ATP
Adenosina trifosfat
Gugus fosfat
9.
PAPS
Fosfoadenil sulfat
Gugus sulfat
10.
UDP
Uridina difosfat
Gula
11.
Biotin
Biotin
Karboksil (CO2)
12.
Ko-A
Koenzim A
Asetil
13.
TPP
Tiamin pirofosfat
C2-aldehida
           


DAFTAR PUSTAKA

 Dwidjoseputro, Dasar-dasar Mikrobiologi
Timotius, K.H, 1982, Mikrobiologi Dasar; Salatiga, Universitas Kristen
                     Satya Wacana